Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah, SE, MM, mengungkapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyambut kedatangan para delegasi yang mengikuti Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (International Conference of Speakers of Consultative Assembly, Shura Council or Other Similar Names of The Organization of Islamic Cooperation Member States). Konferensi internasional yang digelar MPR RI ini berlangsung di Bandung, pada 24-26 Oktober 2022.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyambut kedatangan para delegasi di Kota Bandung dalam welcoming dinner pada Senin malam, 24 Oktober 2022. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan jajarannya bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Pimpinan MPR lainnya sebagai tuan rumah akan menyambut kehadiran para delegasi peserta konferensi internasional ini,” kata Siti Fauziah dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).
Siti Fauziah menjelaskan MPR menggelar konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia atau nama lainnya yang nanti disepakati para delegasi. Sebanyak 15 negara sudah mengkonfirmasi hadir untuk mengikuti konferensi internasional ini. Negara-negara itu antara lain Arab Saudi, Mesir, Palestina, Iran, Irak, Aljazair, Bahrain, Maroko, Pakistan, Yordania, Yaman, Malaysia, dan Mozambik.
Menurut Siti Fauziah, konferensi internasional yang dihadiri parlemen dari negara-negara anggota organisasis kerja sama Islam itu bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dan kuliner Jawa Barat. Karena itu, dalam agenda welcoming dinner pada Senin malam 24 Oktober 2022, para delegasi yang hadir disuguhi budaya dan masakan khas Jawa Barat. “Pada welcoming dinner, sambil menikmati hidangan, delegasi juga disuguhi seni angklung dan tarian Jawa Barat. Pada acara pembukaan dan penutupan juga ada penampilan kesenian Jawa Barat,” ungkapnya.
Penampilan kesenian dan kuliner Jawa Barat, lanjut Bu Titi, sapaan Siti Fauziah, karena Indonesia memang terkenal dengan ragam budaya dan aneka kuliner. “Jawa Barat memiliki keanekaragaman budaya dan makanan khas,” tutur wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat ini.
Selain musik tradisional Angklung yang sudah terkenal di mancanegara, yang dipersembahkan kepada para delegasi konferensi internasional, Jawa Barat juga memiliki tarian tradisional. Salah satu tarian tradisional yang cukup popular adalah Jaipong. Jaipong ini diciptakan seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, pada sekitar tahun 1960-an. Tarian jaipong merupakan tarian pergaulan dan jenis musik Jawa Barat.
“Sedangkan makanan khas Jawa Barat memiliki ciri khas rasa gurih, asin, asam, manis, dan pedas. Makanan Sunda memiliki rasa rempah dan ciri khas sendiri. Banyak makanan khas Jawa Barat yang menjadi ikon wisata dan menonjolkan citra Jawa Barat,” imbuh Bu Titi yang juga Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR.
Bu Titi menyebutkan salah satu masakan khas itu seperti nasi liwet atau nasi timbel dengan tambahan ikan teri, tahu, dan ayam goreng, bersama sayur asam yang sering disajikan di berbagai acara. Karedok juga makanan khas Sunda yang disajikan dengan sayur-sayuran mentah dan siraman bumbu kacang.
Dengan memperkenalkan budaya dan kuliner Jawa Barat, Bu Titi berharap konferensi internasional ini bisa mendorong pariwisata Jawa Barat. Alam yang indah, seni budaya beragam, dan aneka kuliner, menjadi daya pikat Provinsi Jawa Barat. “Konferensi internasional ini menjadi ajang promosi pariwisata Jawa Barat, sehingga kita mengharapkan Jawa Barat menjadi destinasi wisata bagi para delegasi karena mendapat kesan yang baik dalam penyelenggaraan konferensi ini,” pungkasnya.