Lebak – Sejak berdirinya pabrik semen PT Cemindo Gemilang di Bayah tidak banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Justru warga merasa kehadiran perusahaan semen yang memiliki nama merek dagang Semen Merah Putih itu banyak membuat masyarakat kesulitan, dari jalan berdebu hingga menyusutnya hasil tangkapan ikan para nelayan, bahkan para petani mengeluhkan soal serangan hama babi hutang yang mengancam dan menghancurkan sawah dan ladang mereka.
Menanggapi hal tersebut aktifitas pemerhati lingkungan Banten Selatan Rijal, M.I.Kom turut menyuarakan kegelisahan masyarakat di Lebak Selatan
“Saya mendengar apa yang menjadi keluhan dan kegelisahan warga akibat dampak adanya perusahaan semen tersebut, keluhan itu datang dari berbagai lapisan masyarakat dari mulai petani sampai nelayan bahkan pengguna jalan”
Bayah saat ini dalam kondisi yang tidak baik baik saja, selain karna masifnya kerusakan lingkungan hutan juga sungai ditambah dengan minimnya manfaat dari hadirnya PT. Cemindo tersebut. Kondisi sungai yang dulu asri dan bersih saat ini banyak yang rusak, banjir sering kali datang saat hujan turun walau dalam intensitas yang tidak terlalu lebat.
“Ini bahaya dalam jangka panjang untuk lingkungan tempat kita tinggal, jangan sampe anak cucu kita menanggung beban dari apa yang saat ini kita biarkan”
Rijal meminta agar pemda Lebak bahkan kementrian terkait untuk mengevaluasi keberadaan PT Cemindo di Bayah terutama soal batas-batas explorasi yang dizinkan dan menjaga agar habibat hutan dan hewan tidak hancur lebur.
Rijal menambahkan bahwa selama ini kontribusi PT. Cemino masih sangat minim terutama terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan sumber daya manusia.
Aktifis Banten Selatan ini juga mengungkapkan bahwa banyak petani yang dirugikan akibat mewabah hama yang turun ke sawah dan ladang mereka akibat rusaknya habibat asli mereka.
“Apakah pihak perusahaan dan pemda pernah memikirkan dan mencari solusi dari persoalan tersebut, saya minta agar PT. Cemindo Gemilang dievaluasi dan diaudit agar tidak merusak lingkungan lebih parah”
Terkahir Rijal menyatakan akan mengadukan persoalan ini ke kementrian lingkungan hidup dan kehutanan serta meminta BPKM untuk mempertimbangkan izin Cemindo jika tidak ada langkah konkret dalam menyikapi keluhan dan kegelisahan masyarakat bayaj dan Cilograng.