Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta sekitar pukul 11.25. Kedatangannya disambut oleh sejumlah menteri seperti Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Gandi Sulistiyanto, dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono.
Tidak hanya menteri dan tokoh pemuka agama katolik, Paus juga disambut dengan suka cita oleh rakyat Indonesia. Kehadirannya adalah bagian dari penegasan bahwa Indonesia adalah rumah yang nyaman untuk semua pemeluk agama. Kehadirannya merupakan bahasa perdamaian yang bisa dibaca oleh masyarakat dunia.
Indonesia sebagai tuan rumah menyambut hangat kedatangan pemimpin tertinggi gereja katolik di seluruh dunia tersebut. Sambutan hangat Indonesia ini sebagai wujud toleransi antar umat beragama. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, hal tersebut menjadi nilai lebih bagi Indonesia dalam hubungan antar umat beragama di mata dunia.
Paus datang dengan kesederhanaan. Beliau tiba di bandara dengan pesawat komersial ITA Airways langsung bertolak ke Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Hal menarik yang bisa dicontoh adalah kesederhanaan beliau. Menuju kedutaan Vatikan dengan mobil Innova zenix. Pesan kesederhanaan ini nampaknya sangat pas dengan kondisi dan keadaan bangsa Indonesia saat ini. Kesederhanaan adalah tindakan bukan pencitraan.
Paus yang murah senyum itu terpantau duduk di kursi penumpang di bagian depan mobil Toyota Innova Zenik. Ia tampak menyampirkan lengan kirinya sambil sesekali membalas lambaian tangan warga. Senyuman juga tidak lepas dari wajah “The Smiling Pope” itu.
Tokoh agama katolik, tokoh dunia, tokoh yang murah senyum. Datang ke Indonesia dengan pesan kesederhanaan untuk mengajari bangsa Indonesia yang sedang lupa. Bangsa kita hari-hari ini sedang ramai dengan penomena pamer kemewahan, sebagai pelajaran berharga dari tokoh dunia untuk bagnsa Indonesia.
Pesan kesederhanaan itu bisa dilihat dari pilihan akomodasi, kendaraan apa yang digunakan selama dalam masa perjalanan apostolik 3-6 September di Indonesia. Beliau tidak menginap di hotel mewah bintang lima, tetapi menginap dirumahnya yaitu kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Beliau tidak ‘memphoto’ jendela pesawat. Tidak juga orang sekelilingnya melakukan hal demikian, karena memang pesawatnya bukan pesawat jet pribadi seperti Gulfstream G650ER dengan nomor penerbangan N588SE.
Kedatangan Paus dengan nama lengkap Jorge Mario Bergoglio adalah Paus ketiga yang pernah berkunjung ke Indonesia. Selamat datang Paus, terimakasih sudah memberikan pelajaran tentang kesederhanaan yang saat ini sedang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Bangsa ini sedang butuh sosok yang mampu memberi tauladan, contoh dalam prilaku kehidupan.