(Sabtu, 8/8) Kami segenap Pemuda-Pemudi Desa Suryabahari dari Komunitas/Organisasi TBM (TAMAN BACAAN MASYARAKAT) SAMUDERA BACA dan HIMPRA (HIMPUNAN PEMUDA-PEMUDI RAWA SABAN) melakukan agenda kegiatan “Gelar Buku” untuk merangsang minat baca masyarakat agar Mencerdaskan, Berkemauan serta Peduli terhadap bangsa, karna itu sejatinya adalah cita-cita Bangsa Indonesia dalam Mencerdaskan, saat kami laksanakan ini ialah kegiatan “Gelar Buku” di Kp.Rawa Saban RT.001/RW.003 Ds.SURYABAHARI.
Kami mencoba menyoroti makna dari mencerdasan kehidupan bangsa, sejak Indonesia merdeka bangsa Indonesia diawali agar seluruh rakyat Indonesia dapat melek hurup artinya cupkup bisa membaca saja, kemudian ditingkatkan sampai bisa berhitung. Selanjutnya ditahun1947 mulai memberlakukan kurikulum yang telah di rancang oleh kementerian pendidikan, berikutnya berturut-turut kurikulum tahun 1967, kurikulum tahun 1975, kurikulum tahun1984, kurikulum kbk tahun1994 yang di berlakukan pada tahun 2004 dan secara serentak berlaku pada tahun 2006 dan selanjutnya kurikulum 2013 yang disempurnakan pada tahun ini.
Perubahan kurikulum merupakan tuntutan jaman, yang harus selalu di perhatikan. Tetapi bukan itu yang diharapkan, bagai mana peserta didik kita memaknai dari peran pendidikan bagi kehidupan berikutnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan bearti harus cerdas secara keseluruhan karena sifat manusia itu berbeda-beda sesuai dengan karakter masing-masing, hal ini merupakan watak yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Selain dari watak yang di turunkan oleh orang tuanya peran lingkungan sangat membantu dalam membentuk waktak dan karakter seseorang, maka peran pendidikan lah yang memoles agar watak manusia sedikit bisa berubah.
Maka dari itu suatu perubahan yang baik tergantung dari karakter masing-masing individu, baik pemuda-pemudi dan juga masyarakat itu sendiri untuk mengawali perubahan yang lebih baik. Dari kegiatan Gelar Buku ini adalah awalan untuk mendapatkan pengetahuan dalam berliterasi memperoleh keilmuan dalam hal pendidikan.
“Ini adalah gerakan sosial yang cerdas dalam kemauan yang baja untuk peduli kepada masyarakat, karena dilihat sikon masyarakat hari ini dalam hal Literasi sedikit minim dari kemauan untuk minat baca, dan bagus juga untuk anak-anak karena di masa Pandemi Covid-19 mereka dalam belajar belum bisa terfokuskan kendala dari aturan-aturan/administratif pemerintah, yang bagi saya kurang efektif dalam hal pendidikan di sekolah hari ini” ujar Ketua Pustaka TBM Samudera Baca(Ansah).
Benar juga dalam hal pendidikan saat ini di situasi Pandemi Covid-19 belum efektif dalam hal belajar tatap muka karena dibatasi dalam ruang melakukan kegiatan dan juga perizinan yang di perkenankan dari masing orang tua/wali murid untuk bisa melakukan aktifitas kegiatan belajar/mengajar di sekolah.
” Saya khususnya dan umumnya teman teman HIMPRA sangat berterima kasih kepada semua jajaran TBM SAMUDERA BACA atas kegiatannya yang telah mengetuk mata hati kami tentang kepedulian terhadap pendidikan terutama dalam memupuk wawasan diusia dini, Alhamdulillah respon dan animo masyarakat disini khususnya adik-adik sangatlah tinggi, dan saya berharap program ini berkelanjutan agar tidak ada lagi generasi yang buta baca tulis sekalipun bagi anak yang tidak mampu bersekolah.
Panjang umur perjuangan, jangan mati sebelum berguna. Semangaaaaattt..!!”-tutur Ketua Umum HIMPRA ( Assarif/Peqink )
Demi untuk Mencerdaskan, Berkemauan, Dan Peduli terhadap Masyarakat sekitar agar kedepannya masyarakat dan bangsa kita ini akan maju dalam peradaban, kultur dan budaya.
“Bukan pula dengan maksud memuji atau menghina, saya berani mengatakan bahwa seorang Dayak atau irian-pun, jika berada dalam keadaan sama akan sanggup belajar sampai mencapai apa yang bisa dicapai suku bangsanya yang berada di desa dan di kota. Perbedaan orang Indonesia yang beradab dengan yang sederhana (primitif) bukanlah disebabkan oleh perbedaan sifat dan kesanggupan sebagai manusia, melainkan disebabkan oleh perbedaan sekitar dan keadaan.”*
“Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah (Proses) yang lebih penting daripada hasil sendiri.”
Karena…
“Tidak, tak ada sesuatu program kerja/perubahan yang berarti, jika tak ada pergerakan perubahan.”
Kutipan
– Bapak Republik Indonesia
“Maka dari itu semoga untuk para Masyarakat Desa Suryabahari bisa untuk bersynergi dan mengajak khalayak masyarakat lainnya untuk minat baca untuk Masyarakat kita ini mempunyai pengetahuan luas dan keiintelektualan yang tinggi agar menjadikan keilmuan itu menjadi inovasi dan kreativitas menjalankan penghidupan sehari-hari”
Sekian terimakasih.
Hidup Rakyat!!!
Merdeka!!!
Oleh : Sabih NU