Pemerintah targetkan nol kematian demam berdarah pada 2030

168
0

ِPortal Berita Rakyat Indonesia
Bagikan :

Jakarta- Demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang banyak memakan korban jiwa, oleh karena itu pemerintah terus berupaya menjalankan program sebagai upaya pencegahan.

Pemerintah berkomitmen melawan demam berdarah dengan target pada tahun 2030 Indonesia nol kematian  akibat demam berdarah.

Dilansir dari antaranews Melalui Strategi Nasional Penaggulangan Demam Berdarah Dengue 2021-2025, Pemerintah menargetkan angka kasus demam berdarah yaitu kurang dari 49 per 100.000 penduduk pada tahun 2024. angka tersebut akan menuju nol kematian pada tahun 2030.

“Hal ini bisa diwujudkan melalui upaya promotif dan preventif. kami mengkampanyekan peningaktan keadaran, pencegahan vektor dan tentunya mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti vaksinasi,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI. dr. Imran  Pambudi, MPHM, di Jakarta, Minggu.

Baca Juga:   Perlu Gerakan Bersama untuk Mewujdkan Peningkatan Peran Perempuan di Parlemen

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah kasus dengue di Indonesia mencapai sekitar 710 kasus di dua provinsi pada awal tahun 2023.

Hingga pekan keempat 2023, ada 710 kasus yang dilaporkan dari Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta. Dari jumlah kasus tersebut, terdapat enam kasus kematian, dengan angka indeks rasio 0,85/100.000 penduduk, dan Case Fatality Rate (CFR) 0,26 persen.

Baca Juga:   Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi: Koordinasi Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Kunci Sukses Penanganan Covid-19 

Jumlah kasus tersebut dilaporkan dari 50 kabupaten/kota di sejumlah provinsi, di antaranya NTT dan DKI Jakarta. Kasus terbanyak di awal tahun dilaporkan dari tiga daerah di NTT, di antaranya Kabupaten Sikka 95 kasus, Sumba Barat Daya 71 kasus, dan Manggarai Barat 55 kasus.

sedangkan jumlah kasus di Provinsi DKI Jakarta dilaporkan dari Jakarta Selatan 44 kasus, dan Jakarta Barat 42 kasus.

Lebih lanjut imaran mengatakan pihaknya menggandeng para pemangku kepentingan terkait vaksinasi demam berdarah, salah satunya dengan perusahaan biofarmasi dari Jepang, Takeda.

Head of Medical Affairs APAC, Takeda, Dr Choo Beng Goh, mengatakan pihaknya memiliki komitmen kuat dalam melawan demam berdarah melalui pendekatan menyeluruh. Takeda juga mendukung upaya pemerintah untuk mencapai tujuan nol kematian akibat demam berdarah pada 2030.

Baca Juga:   Pembangunan Kesehatan Jasmani dan Mental Generasi Muda Harus Dilakukan Bersamaan

“Kami berdedikasi untuk menciptakan akses terhadap vaksin bagi masyarakat luas, bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan juga institusi terkati. Kami berupaya membantu membangun keimtraan publik-privat untuk menyatukan upaya bersama dan mendukung program imunisasi nasional ke depan,” katanya.

Choo menambhakan pihaknya mendukung edukasi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam hal pencegahan, deteksi, dan penanganan demam berdarah.


TINGGALKAN KOMENTAR