Solo – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyebut Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi panggung unjuk kekuatan para atlet disabilitas.
“Hari ini kita berkumpul untuk merayakan keberanian, ketangguhan, dan semangat luar biasa atlet yang akan berlaga di Peparnas,” kata Menpora pada pembukaan Peparnas di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Ia mengatakan Peparnas merupakan ajang yang bukan hanya menjadi tempat bertanding bagi para atlet disabilitas tetapi juga panggung besar di mana mereka menunjukkan kekuatan dan semangat juang yang luar biasa.
“Peparnas adalah sebuah wujud nyata bahwa olahraga adalah milik semua orang tanpa terkecuali. Dengan semangat yang sama seperti Pekan Olahraga Nasional, Peparnas diselenggarakan empat tahun sekali kali ini kita memiliki kehormatan bahwa Solo, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar menjadi tuan rumah bagi 4.625 atlet dan official dari seluruh Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan para atlet akan berkompetisi di 20 cabang olahraga yang telah ditetapkan oleh International Paralympic Committe seperti para bulutangkis, para catur, para renang, dan boccia.
“Selain itu juga cabang-cabang yang memerlukan teknik dan strategi luar biasa, seperti voli duduk dan anggar luar biasa,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut meneguhkan komitmen untuk memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas yang menjamin hak berolahraga bagi semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas.
“Peparnas bukan hanya soal meraih medali prestasi tetapi juga lebih dari itu, melahirkan bibit unggul yang siap mengharumkan Indonesia di kancah ASEAN, Asia bahkan Paralimpiade,” katanya.
Sementara itu, dikatakannya, Indonesia mempunyai cita-cita besar pada pembangunan olahraga internasional, salah satunya membawa Indonesia masuk pada lima besar dunia pada Paralimpiade tahun 2044.
“Dimulai dari ajang Peparnas 2024 di Solo, kepada atlet yang akan bertanding saya menyampaikan kalian adalah pahlawan olahraga yang akan selalu kami banggakan, kalian adalah inspirasi bagi jutaan warga Indonesia. Keterbatasan bukanlah penghalang tetapi kekuatan yang membedakan dari yang lain,” katanya.
Ia mengatakan semangat, kerja keras, dan tekad para atlet yang akan mengukir prestasi gemilang bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk negara.
“Peparnas bukan hanya kompetisi tetapi sebuah panggung, di mana harapan, semangat, dan potensi luar biasa dari para atlet disabilitas kita dilihat dan dihargai. Dari sini kita membangun bukan hanya prestasi tetapi bangsa yang lebih inklusif dan berdaya,” katanya.
sumber antara