SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pembinaan olahraga squash di Jawa Timur menyentuh semua lapisan masyarakat.
Permintaan itu disampaikan LaNyalla saat pelantikan Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia Jawa Timur masa bakti 2021-2025.
“Saya memandang perlu pembinaan yang lebih intensif dan menghilangkan persepsi masyarakat yang menganggap squash sebagai olahraga eksklusif,
yang hanya dapat dimainkan oleh kalangan elit sosial tertentu,” kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Sabtu (5/2/2022).
Pada kesempatan itu, Ketua DPD RI didampingi Senator asal Papua, Herlina Murib dan Staf Khusus Ketua DPD RI, Brigjen Pol Amostian. Hadir pula Ketua Umum KONI Jatim Muhammad Nabil, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia Sylviana Murni, Ketua Umum Persatuan Squash Indonesia Jatim Syaiful Ma’arif, Sekjen Persatuan Squash Indonesia Jawa Timur Lukman Hakim dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Menurut LaNyalla, Senator di DPD RI sangat concern terhadap perkembangan squash. Apalagi, Senator asal DKI Jakarta, Sylviana Murni, menjabat sebagai Ketua Umum PB Persatuan Squash Indonesia.
LaNyalla menambahkan, Majalah Forbes Indonesia menyebut squash sebagai cabang olahraga yang paling sehat.
Sebab, squash turut melatih mental dan fokus. Hal ini tentu menjadi peluang bagi kita dalam mempersiapkan generasi-generasi penerus bangsa.
Squash juga telah dipertandingkan di Asian Games sejak Tahun 1988
dan SEA Games sejak tahun 1997.
“Namun kontingen Indonesia belum pernah meraih medali emas. Maka, kini tiba saatnya kita mempersiapkan
pencarian bibit-bibit berbakat yang nantinya tidak hanya mengharumkan
nama daerahnya, tapi juga dapat diandalkan dalam pelatnas mendatang,” tutur LaNyalla.
Ia sangat menyayangkan pada perhelatan PON di Papua kemarin, cabang olahraga squash harus absen. Kendati begitu, LaNyalla mengajak semua pihak untuk tetap harus selalu optimis walaupun squash tidak mendapatkan panggung di PON Papua.
“Nantinya, squash Indonesia harus dapat berbicara di panggung Internasional,” tegas LaNyalla.
Kepada para pengurus Persatuan Squash Jawa Timur, LaNyalla berharap dapat menjalankan amanah organisasi dan berkontribusi besar terhadap prestasi atlet-atlet squash, khususnya di Jawa Timur. Prestasi kontingen squash Jawa Timur di PON 2016 yang sukses meraih emas, semoga dapat terulang kembali di ajang-ajang berikutnya.
LaNyalla berpesan kepada seluruh hadirin yang hadir bahwa satu hal yang dapat dipelajari dalam olahraga yaitu, tidak boleh menyerah dan harus berjuang hingga akhir.
“Dan harus selalu diingat, bahwa olahraga mengajarkan kedisiplinan,
sportivitas, respect, tidak mudah menyerah, jiwa kompetitif yang tinggi,
sekaligus semangat bekerjasama,” tutup LaNyalla.(*)