Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Administrasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah, SE, MM, menyambut baik Festival Konstitusi dan Antikorupsi yang digelar bersama MPR, Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali diselenggarakan. Setelah terhenti karena pandemi Covid-19, Festival Konstitusi dan Antikorupsi pada tahun ini kembali digelar di Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, pada 11-13 November 2022.
“Festival Konstitusi dan Antikorupsi ini bisa mendorong masyarakat terutama mahasiswa dan generasi muda untuk sadar berkonstitusi dan mendukung gerakan anti korupsi. Kiranya, mahasiswa dan generasi muda perlu memahami pentingnya konstitusi, dan pemerintahan yang bersih (clean government) sebagai implementasi UUD NRI Tahun 1945,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Festival Konstitusi dan Antikorupsi telah diselenggarakan sejak tahun 2016. Festival ini diselenggarakan setiap tahun melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di antaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Setelah terhenti karena pandemi Covid-19, pada tahun ini Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak, Kalimantan Barat, mendapat giliran menyelenggarakan festival ini.
Menurut Siti Fauziah, Untan dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan festival in karena Pontianak dan Kalbar merupakan kota dan provinsi strategis yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan menjadi akses jalan menuju negara jiran itu. “Wilayah yang berbatasan dengan negara lain seperti Kalbar tentu mempunyai banyak tantangan dalam menjaga wilayah NKRI. Itu sebabnya festival ini diselenggarakan di Kalbar dalam rangka memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan antikorupsi,” ujarnya.
Mengambil tema “Pulih dan Kuat Bersama Berdasarkan Pancasila, Kontitusi, dan Semangat Antikorupsi,”, Siti Fauziah menjelaskan agenda dalam Festival Konstitusi dan Antikorupsi ini di antaranya temu wicara, Diskusi Kelompok Terpimpin, talkshow utama maupun talkswhow Gen-Z, pameran dari MPR, MK, dan KPK, pagelaran seni budaya.
Selain itu, lanjutnya, festival ini akan dihadiri Pimpinan MPR, Pimpinan MK, Pimpinan KPK, anggota MPR, Gubernur Kalimantan Barat, Rektor Untan, Walikota Singkawang. “Mereka juga akan melakukan temu wicara dan memberi pemaparan berkaitan dengan konstitusi dan antikorupsi. Tentu banyak pesan-pesan konstitusi dan antikorupsi yang akan disampaikan,” ujar Bu Titi, sapaan Siti Fauziah.
Siti Fauziah menambahkan para mahasiswa dan generasi muda juga terlibat dalam festival ini. Bahkan, festival ini mengikutsertakan Miss Indonesia dari Kalimantan Barat dan artis Tissa Biani. “Bersama Wakil Presiden BEM Untan, Miss Indonesia dari Kalbar dan Artis Tissa Biani juga melakukan temu wicara mengupas masalah konstitusi dan antikorupsi. Jadi, agenda festival konstitusi dan antikorupsi ini memang dibuat menarik perhatian kalangan generasi muda,” tuturnya.
Pada hari terakhir festival ini, sambung Siti Fauziah, para peserta diajak mengunjungi Desa Pancasila di wilayah Pontianak untuk melihat bagaimana masyarakat desa itu mengimplementasi nilai-nilai Pancasila. Selain itu, dalam pelaksanaan festival ini akan dideklarasikan sikap antikorupsi yang berisi ajakan untuk menciptakan sistem ketatanegaraan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan untuk kepentingan pribadi dan golongan.
asu