BUMN Butuh Pegawai Baik dan Bersih

123
0

ِPortal Berita Rakyat Indonesia
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (tengah) saat menghadiri acara Rumah Mentor Indonesia di Jakarta m, Kamis (12/3/2020). (ist)
Bagikan :

SRNews.CO, Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin menilai bahwa pengurus BUMN yang baik dan berjiwa bersih sangat dibutuhkan untuk membantu memudahkan pengelolaan ratusan perusahaan pelat merah.

“Kita membutuhkan pengurus BUMN yang baik dan bagus. Bagi saya rumusnya mudah, kalau saya bisa dapat pengurus yang baik, tugas saya ringan tapi jika sebaliknya maka tugas saya berat,” ujar Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis.

Baca Juga:   Sandiaga Uno ajak masyarakat bangkit dari pandemi di momen Idul Adha

Budi Gunadi mengatakan bahwa saat ini dirinya memegang Kementerian BUMN, membantu Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengelola 142 BUMN.

“Pemimpin yang baik bukan hanya kemampuan fisik dan akal, tapi juga kemampuan hati serta yang terpenting jiwanya bersih,” katanya.

Menurut Wamen BUMN tersebut, penghasilan menjadi pegawai dan pengurus di BUMN mencukupi.

“Sepeser pun saya tidak pernah menerima yang aneh-aneh. Bisa diintip Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN saya,” tegas Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga:   PIMPINAN DAN STAF BAPPELITBANGDA KOTA TERNATE MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1444 H

Wamen BUMN tersebut menilai jika 142 BUMN ini bisa dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa yang berjiwa bersih, bisa menjadi BUMN yang berkelas di kancah ekonomi global.

Dalam kata sambutannya tersebut di acara Rumah Mentor Indonesia, Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin mengajak para hadirin untuk membuka hati dan keberaniannya, mencintai Indonesia dan membantu Kementerian BUMN.

Baca Juga:   Selain Pemulihan Ekonomi, Aktualisasi 4 Pilar MPR Juga Isu Penting Pilpres 2024

“Mudah-mudahan ajakan ini bisa direspons, terutama oleh alumni universitas Stanford, Harvard, serta kampus-kampus terbaik dunia lainnya. Coba pikirkan dengan jelas ada saatnya mesti kembali berbakti untuk negeri. Ada saatnya kita tidak hanya menghitung investasi duniawi, namun juga mesti mulai menghitung investasi surgawi,” kata Budi Gunadi Sadikin. (SR1)

Sumber: ANTARA


TINGGALKAN KOMENTAR